Sunday 28 February 2016

The Super Power Eps 4

Tapi saat kami sedang asik bermain, tiba-tiba sekelompok manusia super muncul dan menyerang beberapa orang. Aku menarik tangan Dokka dan mengajaknya bersembunyi di tempat yang aman. Aku mengambil tas milikku dan tas milik Dokka dan menggunakan kemampuan teleprtasiku untuk pergi ke toilet di rumahku. Sesampainya disana aku berkata, “Dokka kau disini saja, biar aku sendiri saja yang menghadang mereka.” “Tapi jika kau terluka dan akhirnya tertangkap, bagaimana? Mereka akan memaksamu untuk membunuh para pengguna kekuatan super. Mereka tidak segan-segan untuk mencuci otak para pengguna yang tertangkap. Kalau hal itu sampai terjadi padamu bagaimana?” “Tenang saja, aku tidak akan tertangkap oleh mereka. Lagipula aku kan ada kekuatan telekinesis dan teleportasi. Dan juga ada kekuatan merampasku, jika kesulitan aku rampas saja kekuatan mereka, ya kan.” “Baiklah, hati-hati ya.” “Iya tentu saja.”, dan akupun langsung berteleportasi ke tempat yang tadi. Sesampainya disana ternyata mereka semua sudah siap untuk bertempur. Aku pun langsung memulainya dengan melempar beberapa potong besi karena kebetulan disana sedang ada renovasi bangunan. Ada beberapa yang tekena, tapi salah satu dari mereka menyerangku dari belakang dengan pisau. Untung saja gerak reflekku lumayan bagus, walaupun tetap saja kena gores sedikit. Setelah itu salah satu dari mereka menggunakan kemampuan untuk membuat senjata dari benda apapun dan membuatnya kembali lagi hanya dengan menatapnya saja. Aku pun berencana untuk mengambil kemampuan itu. Aku merasuki tubuhnya dan menyerang teman-temannya juga mengambil kemampuannya itu. Ternyata dia juga punya kemampuan yaitu kekuatan otot yang melebihi otot orang terbesar manapun walaupun tidak terlihat besar ototnya. Aku pun membuat sebuah rudal untuk menyerang mereka hanya dari sebuah daun dan membuat robot dari beberapa pohon disana. Mereka pun mengundurkan diri dan lari dariku. Sekarang aku sudah punya 7 kekuatan dan aku merasa aneh. Aku pun pulang untuk menemui Dokka dan berbicara padanya kekuatan apa yang sudah aku dapatkan.
Sesampainya di rumah aku langsung  menemui Dokka tentang kekuatan apa yang sudah aku rampas dan perasaan aneh apa yang rasakan tadi. Dokka langsung menyuruhku untuk pergi ke tempat persembunyian lama kita. Katanya disana ada seorang dokter yang mengerti tentang kemampuan kita ini. Setelah diperiksa, ternyata ada efek samping dari banyaknya kekuatan yang aku rampas yaitu beberapa ingatanku akan menghilang. Semakin banyak kemampuan yang ak rampas, semakin banyak pula ingatan yang hilang. Dokka lalu menyarankanku untuk merampas beberapa kekuatan saja. Kata dokter agar aku tidak amnesia, maksimal kekuatan yang bisa aku miliki ada sekitar 15 kekuatan jadi sisanya adalah 8 kekuatan saja karena aku sudah memiliki 7 kekuatan yaitu merampas (merampas kekuatan yang dimiliki lawan), merasuki (Merasuki tubuh lawan dan mengendalikannya), menghilangkan (menghilangkan kemampuan lawan), teleportasi (berpindah tempat dengan sangat cepat), telekinesis (menggerakkan benda menggunakan pikiran dan gerakan tangan), menciptakan barang dari barang, kekuatan otot yang besar. Kata dokter, “Saya sarankan kau lebih baik merampas kekuatan penyembuhan, mengendalikan waktu (bisa mempercepat dan memperlambat waktu tanpa mengubah ingatan), dan elemen saja.” “Jadi maksud dokter, aku harus merampas kekuatan milik Tomoya dan milik Wataru.” “Tenang saja, kau tidak harus merampas kekuatan mereka. Di dunia ini setiap kekuatan bisa dimiliki lebih dari satu orang. Buktinya kau memiliki kekuatan berteleportasi dan Muzuki pun juga memilki kekuatan tersebut tapi kau tidak merampasnyakan melainkan milik orang lain. Jadi kau rampas saja yang milik orang lain. Tapi walaupun kau dan Muzuki memiliki kemampuan yang sama tapi kemampuan yang kau rampas lebih sempurna karena tinggal langsung memikirkan tempatnya, sedangkan Muzuki harus memikirkannya dan membuat portal terlebih dahulu. Jadi mungkin, kekuatan yang akan kau rampas itu bisa jadi lebih sempurna ataupun sebaliknya. Jadi berhati-hatilah saat merampasnya.” “Baiklah dokter! Oiya Dokka ayo kita berkelana keliling dunia bersama.” “Ba-baiklah, tapi kita tidak memiliki uang yang cukup.” “Tenang saja, kalian berdua memiliki tabungan yang isinya banyak sekali uang. Ini bawa tabungan ini, ini adalah warisan dari orang tuamu Yota.” Sambil memberikan sebuah kartu beserta buku tabungan. “Warisan dari orang tuaku?” “Iya, sebelum meninggal, beliau memberikan barang ini padaku untuk diberikan kepadamu pada umur yang pas. Menurutku umurmu saat ini pas untuk menerima barang ini. Lebih baik kalian cepat menemukan mereka karena liburan kalian sebentar lagi habis dan kalian tidak punya cukup waktu untuk menemukan mereka saat sekolah nanti.” “Baiklah! Ayo Dokka, kita sementara cari pengguna kekuatan seperti milik temanmu dahulu agar bisa menemukannya lebih cepat.” “Aku rasa tidak perlu karena kemarin aku melihat berita di internet kalau ada seseorang yang menyerang penduduku menggunakan air, tanah, api, angin dan elemen lainnya di Inggris.” “Baiklah pertama kita kesana.” “Iya, Ayo!” “Ok” kataku semangat. Kami pun pergi ke rumahku dan Dokka untuk beres-beres dan langsung pergi ke Inggris dengan kemampuan teleportasiku.
Sesampainya di Inggris, kami pun pergi mencari informasi sebanyak mungkin dengan menggunakan bahasa Inggris. Beberapa saat kemudian Dokka menemukan tempat tinggal orang yang memiliki kemampuan itu. Kami berdua pun diantar kesana. Sesampainya disana, kami langsung disambut dengan berbagai serangan, mulai dari air, lalu api, angin, tanah, dan listrik. Aku dan Dokka berusaha menghidar. Lalu Dokka menggunakan kekuatannya untuk mendekatinya. Ia pun berhasil mencekik orang itu sampai pingsan. Aku pun langsung merasuki tubuh orang itu dan merampasnya. Setelah itu Dokka kembali mencari berita tentang pengguna kemampuan lain. Ia lalu menemukan berita seseorang yang bisa menyembunyikan berbagai penyakit di Brazil. Setelah itu, aku dan Dokka pun langsung menuju kesana. Sesampainya disana, aku merasa aneh sepertinya aku melupakan sesuatu. Mungkin akibat dari merampas kemampuan orang lain. Setelah itu, kami melakukan hal sama yang kami lakukan di Inggris yaitu mencari informasi sebanyak-banyaknya. Ternyata mendapatkan informasinya tidaklah sulit, karena memang ia sangat terkenal. Kami berdua pun langsung menuju kesana dan berpura-pura menjadi seorang pasien. Ternyata antriannya panjang sekali. Dokka pun melakukan cara curang dengan membuat dirinya dan aku menghilang lalu masuk ke dalam. Sesampainya di dalam, kami pun langsung menampakkan diri. Saat ia terkejut, aku langsung merasuki dirinya dan merampas kekuatannya. Setelah itu aku keluar dengan bicara, “Ibu-ibu dan bapak-bapak, mohon maaf karena kekuatannya itu hanya sebuah penyakit yang lama-lama menghilang dan sekarang sudah waktunya penyakit itu hilang. Sekarang lebih baik kalau kita tos.”, kataku. Aku langsung bertosan dengan seluruh pasien. Sebenarnya, selama bertosan aku menggunakan kemampuan penyembuhanku yang baru saja aku rampas. Setelah itu, kami berdua kembali melihat berita di internet tentang kemampuan terakhir yang harus kumiliki yaitu mengendalikan waktu. Dokka mendapatkan sebuah berita yang isinya yaitu seseorang yang bisa mengetahui segala sesuatu di masa depan seperti peramal dan semua ramalannya benar. Diberita dituliskan kalau peramalnya hanya melihat orangnya dan langsung bisa mengetahuinya. Dokka memiliki kecurigaan yang besar kalau dia menggunakan kemampuan mengendalikan waktu. Kami berdua pun langsung bergegas kesana, kira-kira tempatnya di Spanyol. Tapi sebelum itu karena langit sudah mulai gelap, kami memutuskan untuk beristirahat dulu. Kami pun mendapatkan sebuah hotel dengan harga khusus dan kamar khusus untuk sebuah pasangan. Karena itu kami berdua pun memesan jenis kamar ini. Saat dilihat ternyata ini adalah kamar untuk sepasang suami istri karena hanya ada satu tempat tidur yang luas dan satu kamar mandi. Kami ternyata memilih jenis kamar yang salah dan terpaksa tidur berduaan.

Keesokan harinya, kami terpaksa mandi bersama agar tidak dikejar waktu. Setelah itu kami merapikan pakaian dan langsung bergegas dari tempat itu menuju Spanyol. Ternyata saat sampai disana, mendapatkan informasi tidak sesulit yang kubayangkan karena ia sudah terkenal di seluruh Spanyol. Kebetulan kemarin ia bilang kalau ia akan pension di masa mudanya karena sudah mendapatkan uang yang sangat banyak, jadi kita tidak apa-apa kalau merampas kekuatan miliknya. Saat sampai di rumahnya, awalnya ia sulit untuk diajak bicara namun akhirnya berhasil. Saat ingin memulai pembicaraan aku langsung merasuki dirinya dan merampas kekuatannya. Ternyata benar ia memiliki kemampuan mengendalikan waktu. Setelah itu aku dan Dokka akhirnya kembali ke Jepang untuk beristirahat. Aku juga perlu istirahat yang panjang karena dari kemarin aku selalu menggunakan kemampuan teleportasiku. Sesampainya di Jepang Dokka langsung membuka internet dan membaca beberapa berita. Berita yang i abaca adalah berita tentang hilangnya kemampuan yang dimiliki beberapa orang yang aku rampas. Setelah membaca aku pun menggunakan kemampuan teleportasiku yang terakhir kali untuk mengantar Dokka ke rumahnya karena setelah itu aku tidak akan memakai kemampuanku itu sampai liburan musim panas berakhir. Dan kami pun menjalani hari-hari yang normal sampai akhir liburan, semoga.

No comments:

Post a Comment