Wednesday 24 February 2016

The Super Power Eps 1

            Pada suatu hari di SMA Norazaki terdapat seorang siswa yang memiliki kemampuan spesial bernama Utakata Yato dari kelas 10-B. Ia mendapat kekuatan tersebut sejak berumur 13 tahun karena sebuah insiden yaitu sebuah komet kecil yg tidak habis terbakar walaupun memasuki atmosfer bumi. Komet tersebut tidak terbuat dari bahan batuan seperti komet biasanya, melainkan terbuat dari sebuah Kristal kecil yang berukuran seperti bola golf namun lebih ringan daripada bola golf. Yato hanya tinggal berdua bersama kakaknya di sebuah apartemen sederhana.
            Pada suatu malam, Yato disuuruh oleh kakaknya untuk membeli persedian makan bulan ini. Saat sedang berjalan menuju supermarket ia melihat sebuah benda berkilau yang jatuh dari langit. Benda tersebut jatuh tidak jauh dari supermarket. Ia lalu menuju kesana untuk melihatnya. Yato merasa aneh karena tidak ada orang yang datang kesini, padahal suara jatuhnya cukup keras. Ia lalu mengintip sedikit di balik sebuah semak-semak. Ia terkejut karena itu adalah sebuah kristal. Saat ia menyentuhnya tiba-tiba kristal itu bercahaya dan membuat Yato pingsan.
Keesokan harinya, saat sudah sadar ia sudah berada di tempat tidur. Ia merasa sepertinya semua kejadian itu cuma mimpi. Iya bangun dan melihat jam. Jam masih menunjukan pukul 5:00. Ia ingat kalau hari ini adalah hari penerimaan murid baru di SMA Norazaki. Ia langsung bergegas dari tempat tidur lalu mandi, memakai baju, membersihkan kamar dan langsung berangkat. SMA masuk pada pukul 6:30 dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 6:05. Ia hanya punya 25 menit untuk sampai ke sekolah. Yato berangkat menuju sekolah menggunakan kereta. Sesampainya di stasiun ia melihat seorang gadis cantik. Gadis itu adalah gadis yang berada 1 apartemen diatasnya yang bernama Haramitsu Dokka. Walaupun ia cantik, ia memiliki sifat yang aneh. Ia hanya berteman pada beberapa orang saja. Hal itu menyebabkan ia hanya memiliki sedikit teman.
Sesampainya di sekolah, Yota langsung menuju ke kelasnya yaitu kelas 10-B. Saat masuk ke kelasnya ia terkejut, karena Dokka ternyata sekelas dan duduknya berebelahan dengannya. Yota ingin memulai percakapan tapi ternyata Dokka yang memulai percakapan. “Hai, namaku Dokka. Aku tahu kau pasti sudah mengenalku ya kan?” katanya. Yota terkejut karena Dokka tidak pernah seperti ini kepada orang di sekitarnya. Ia lalu melihat sesuatu di lenganku dan berkata “Gelangnya bagus.” “Gelang yang mana?” , aku terkejut setelah melihat tangan kananku terdapat sebuah gelang berwarna biru dengan kristal seperti yang waktu itu dilihatnya. Dalam hatinya ia berkata “Jangan-jangan kejadian itu nyata dan bukan mimpi. Tapi bagaimana mungkin, jika benar seharusnya aku sadar di tempat itu bukan di rumah. Kira-kira bagaimana aku bisa sampai di rumah sedangkan aku sedang pingsan di tempat itu.”.
Sepulang sekolah Yota menemui Dokka dan bertanya “Kenapa kau mau berteman denganku?” “Karena kita sama.” “Sama?” “Iya karena kau juga memiliki sebuah kekuatan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa.”. Dalam hati Yota berkata “Mungkin maksud dia kalung ini. Sebaiknya kulepaskan saja kalung ini.” , Yota lalu ingin melepaskan kalung tersebut, namun anehnya kalung itu tidak dapat dibuka. Lalu tiba-tiba saat ia melihat Dokka lagi ia menghilang. Tiba-tiba  ia merasa seperti di tepuk dari belakang. Saat Yota melihat ke belakang ia melihat dan ternyata itu adalah Dokka. “Inilah kekuatanku.” Katanya. Ternyata kempuan Yota adalah menghilang atau tidak terlihat oleh siapa pun. “Kekuatanmu adalah merasuki tubuh seseorang, merampas dan menghilangkan kekuatan lawan tapi sepertinya ada satu kekuatan lagi namun kami tidak tahu apa itu.” Katanya. “Kami ?” “Iya. Kau tahu kenapa aku berteman hanya dengan orang tertentu. Sebenarnya orang yang aku ajak berteman adalah orang yang memilki kekuatan super juga. Aku dengan temanku yang memiliki kekuatan mendeteksi pengguna kekuatan mengumpulkan orang-orang yang memiliki kekuatan dan membuat sebuah kelompok untuk menyelamatkan para pengguna kekuatan super dari para manusia super.” “Jadi, kau ingin menyelamatkanku dari para manusia super?” “Bukan. Melainkan aku ingin memintamu untuk membantuku mengumpulkan para pengguna kekuatan super. Jadi maukah kau membantuku?”. Aku bimbang, aku ingin hidup normal bersama kakakku, tapi aku juga tidak mau keluargaku diburu oleh para manusia super. “Baiklah aku ikut.”. Percakapanku dengan Dokka selesai sampai disitu. Lalu kami pulang ke rumah masing-masing.
Sesampai di rumah, aku bertanya kepada kakakku, “Kak, semalam kau menyuruhku membeli persediaan makan untuk bulan ini tidak?”. Kata kakakku, “Iya, memangnya kenapa? Lagi pula kau membelinya pun tidak, jadi kakak yang membelinya.” “Oh begitu ya, maaf ya kak. Oh iya kak, saat pulang aku bicara sesuatu tidak?” “Kau yang bicara kenapa tanya kakak?” “Soalnya semalam itu aku tidak ingat apa-apa. Maka dari itu aku tanya kakak.” “Oh. Semalam saat kau pulang kau tidak bicara apapun, sikapmu jadi aneh dan setiap kakak panggil, kamu tidak mau jawab.” “Oh begitu ya. Yaudah deh kalau begitu aku pergi dulu ya kak.” “Kemana?” “Ke depan saja sebentar.” “Ya udah, jangan lama-lama. Nanti sore pulang.” “Kak inget aku sudah bukan anak kecil lagi.” “Ya ya. Ya sudah sana.” “Ok sampai nanti kak.”. Lalu aku keluar, sebenarnya bukan ke depan tapi ke tempat pertemuan kelompok yang dibuat Dokka dan kawannya. Kata Dokka letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya, jadi bagiku juga tidak terlalu jauh.

Sesampainya disana, aku hanya melihat sebuah pohon besar saja dan tidak apa-apa, tapi tiba-tiba dalam hitungan detik aku sudah berada di depan sebuah pintu. Aku bingung, bagaimana bisa aku tiba-tiba sampai disini. Mungkin, ada orang yang memiliki kemampuan teleportasi atau menghentikan waktu lawannya. Saat aku buka pintunya, ternyata Dokka sudah menunggu dari tadi dibalik pintu tersebut. Ia lalu mengantarku ke ruangan pertemuannya. Jika aku lihat-lihat tempat ini seperti sebuah laboratorium yang ditinggalkan. Saat inilah petualanganku untuk menyelamatkan para pengguna kekuatan super dimulai.

No comments:

Post a Comment