Tapi saat kami sedang asik bermain,
tiba-tiba sekelompok manusia super muncul dan menyerang beberapa orang. Aku
menarik tangan Dokka dan mengajaknya bersembunyi di tempat yang aman. Aku
mengambil tas milikku dan tas milik Dokka dan menggunakan kemampuan
teleprtasiku untuk pergi ke toilet di rumahku. Sesampainya disana aku berkata,
“Dokka kau disini saja, biar aku sendiri saja yang menghadang mereka.” “Tapi
jika kau terluka dan akhirnya tertangkap, bagaimana? Mereka akan memaksamu
untuk membunuh para pengguna kekuatan super. Mereka tidak segan-segan untuk
mencuci otak para pengguna yang tertangkap. Kalau hal itu sampai terjadi padamu
bagaimana?” “Tenang saja, aku tidak akan tertangkap oleh mereka. Lagipula aku
kan ada kekuatan telekinesis dan teleportasi. Dan juga ada kekuatan merampasku,
jika kesulitan aku rampas saja kekuatan mereka, ya kan.” “Baiklah, hati-hati
ya.” “Iya tentu saja.”, dan akupun langsung berteleportasi ke tempat yang tadi.
Sesampainya disana ternyata mereka semua sudah siap untuk bertempur. Aku pun
langsung memulainya dengan melempar beberapa potong besi karena kebetulan
disana sedang ada renovasi bangunan. Ada beberapa yang tekena, tapi salah satu
dari mereka menyerangku dari belakang dengan pisau. Untung saja gerak reflekku
lumayan bagus, walaupun tetap saja kena gores sedikit. Setelah itu salah satu
dari mereka menggunakan kemampuan untuk membuat senjata dari benda apapun dan
membuatnya kembali lagi hanya dengan menatapnya saja. Aku pun berencana untuk
mengambil kemampuan itu. Aku merasuki tubuhnya dan menyerang teman-temannya
juga mengambil kemampuannya itu. Ternyata dia juga punya kemampuan yaitu
kekuatan otot yang melebihi otot orang terbesar manapun walaupun tidak terlihat
besar ototnya. Aku pun membuat sebuah rudal untuk menyerang mereka hanya dari
sebuah daun dan membuat robot dari beberapa pohon disana. Mereka pun
mengundurkan diri dan lari dariku. Sekarang aku sudah punya 7 kekuatan dan aku
merasa aneh. Aku pun pulang untuk menemui Dokka dan berbicara padanya kekuatan
apa yang sudah aku dapatkan.
Sesampainya di rumah aku
langsung menemui Dokka tentang kekuatan
apa yang sudah aku rampas dan perasaan aneh apa yang rasakan tadi. Dokka
langsung menyuruhku untuk pergi ke tempat persembunyian lama kita. Katanya
disana ada seorang dokter yang mengerti tentang kemampuan kita ini. Setelah
diperiksa, ternyata ada efek samping dari banyaknya kekuatan yang aku rampas
yaitu beberapa ingatanku akan menghilang. Semakin banyak kemampuan yang ak
rampas, semakin banyak pula ingatan yang hilang. Dokka lalu menyarankanku untuk
merampas beberapa kekuatan saja. Kata dokter agar aku tidak amnesia, maksimal
kekuatan yang bisa aku miliki ada sekitar 15 kekuatan jadi sisanya adalah 8
kekuatan saja karena aku sudah memiliki 7 kekuatan yaitu merampas (merampas
kekuatan yang dimiliki lawan), merasuki (Merasuki tubuh lawan dan
mengendalikannya), menghilangkan (menghilangkan kemampuan lawan), teleportasi
(berpindah tempat dengan sangat cepat), telekinesis (menggerakkan benda
menggunakan pikiran dan gerakan tangan), menciptakan barang dari barang,
kekuatan otot yang besar. Kata dokter, “Saya sarankan kau lebih baik merampas
kekuatan penyembuhan, mengendalikan waktu (bisa mempercepat dan memperlambat
waktu tanpa mengubah ingatan), dan elemen saja.” “Jadi maksud dokter, aku harus
merampas kekuatan milik Tomoya dan milik Wataru.” “Tenang saja, kau tidak harus
merampas kekuatan mereka. Di dunia ini setiap kekuatan bisa dimiliki lebih dari
satu orang. Buktinya kau memiliki kekuatan berteleportasi dan Muzuki pun juga
memilki kekuatan tersebut tapi kau tidak merampasnyakan melainkan milik orang
lain. Jadi kau rampas saja yang milik orang lain. Tapi walaupun kau dan Muzuki
memiliki kemampuan yang sama tapi kemampuan yang kau rampas lebih sempurna
karena tinggal langsung memikirkan tempatnya, sedangkan Muzuki harus
memikirkannya dan membuat portal terlebih dahulu. Jadi mungkin, kekuatan yang
akan kau rampas itu bisa jadi lebih sempurna ataupun sebaliknya. Jadi
berhati-hatilah saat merampasnya.” “Baiklah dokter! Oiya Dokka ayo kita
berkelana keliling dunia bersama.” “Ba-baiklah, tapi kita tidak memiliki uang
yang cukup.” “Tenang saja, kalian berdua memiliki tabungan yang isinya banyak
sekali uang. Ini bawa tabungan ini, ini adalah warisan dari orang tuamu Yota.”
Sambil memberikan sebuah kartu beserta buku tabungan. “Warisan dari orang
tuaku?” “Iya, sebelum meninggal, beliau memberikan barang ini padaku untuk
diberikan kepadamu pada umur yang pas. Menurutku umurmu saat ini pas untuk
menerima barang ini. Lebih baik kalian cepat menemukan mereka karena liburan
kalian sebentar lagi habis dan kalian tidak punya cukup waktu untuk menemukan
mereka saat sekolah nanti.” “Baiklah! Ayo Dokka, kita sementara cari pengguna
kekuatan seperti milik temanmu dahulu agar bisa menemukannya lebih cepat.” “Aku
rasa tidak perlu karena kemarin aku melihat berita di internet kalau ada
seseorang yang menyerang penduduku menggunakan air, tanah, api, angin dan
elemen lainnya di Inggris.” “Baiklah pertama kita kesana.” “Iya, Ayo!” “Ok”
kataku semangat. Kami pun pergi ke rumahku dan Dokka untuk beres-beres dan
langsung pergi ke Inggris dengan kemampuan teleportasiku.
Sesampainya di Inggris, kami pun
pergi mencari informasi sebanyak mungkin dengan menggunakan bahasa Inggris. Beberapa
saat kemudian Dokka menemukan tempat tinggal orang yang memiliki kemampuan itu.
Kami berdua pun diantar kesana. Sesampainya disana, kami langsung disambut
dengan berbagai serangan, mulai dari air, lalu api, angin, tanah, dan listrik.
Aku dan Dokka berusaha menghidar. Lalu Dokka menggunakan kekuatannya untuk
mendekatinya. Ia pun berhasil mencekik orang itu sampai pingsan. Aku pun
langsung merasuki tubuh orang itu dan merampasnya. Setelah itu Dokka kembali
mencari berita tentang pengguna kemampuan lain. Ia lalu menemukan berita
seseorang yang bisa menyembunyikan berbagai penyakit di Brazil. Setelah itu,
aku dan Dokka pun langsung menuju kesana. Sesampainya disana, aku merasa aneh
sepertinya aku melupakan sesuatu. Mungkin akibat dari merampas kemampuan orang
lain. Setelah itu, kami melakukan hal sama yang kami lakukan di Inggris yaitu
mencari informasi sebanyak-banyaknya. Ternyata mendapatkan informasinya
tidaklah sulit, karena memang ia sangat terkenal. Kami berdua pun langsung
menuju kesana dan berpura-pura menjadi seorang pasien. Ternyata antriannya
panjang sekali. Dokka pun melakukan cara curang dengan membuat dirinya dan aku
menghilang lalu masuk ke dalam. Sesampainya di dalam, kami pun langsung
menampakkan diri. Saat ia terkejut, aku langsung merasuki dirinya dan merampas
kekuatannya. Setelah itu aku keluar dengan bicara, “Ibu-ibu dan bapak-bapak,
mohon maaf karena kekuatannya itu hanya sebuah penyakit yang lama-lama
menghilang dan sekarang sudah waktunya penyakit itu hilang. Sekarang lebih baik
kalau kita tos.”, kataku. Aku langsung bertosan dengan seluruh pasien.
Sebenarnya, selama bertosan aku menggunakan kemampuan penyembuhanku yang baru
saja aku rampas. Setelah itu, kami berdua kembali melihat berita di internet
tentang kemampuan terakhir yang harus kumiliki yaitu mengendalikan waktu. Dokka
mendapatkan sebuah berita yang isinya yaitu seseorang yang bisa mengetahui
segala sesuatu di masa depan seperti peramal dan semua ramalannya benar.
Diberita dituliskan kalau peramalnya hanya melihat orangnya dan langsung bisa
mengetahuinya. Dokka memiliki kecurigaan yang besar kalau dia menggunakan
kemampuan mengendalikan waktu. Kami berdua pun langsung bergegas kesana,
kira-kira tempatnya di Spanyol. Tapi sebelum itu karena langit sudah mulai gelap,
kami memutuskan untuk beristirahat dulu. Kami pun mendapatkan sebuah hotel
dengan harga khusus dan kamar khusus untuk sebuah pasangan. Karena itu kami
berdua pun memesan jenis kamar ini. Saat dilihat ternyata ini adalah kamar
untuk sepasang suami istri karena hanya ada satu tempat tidur yang luas dan
satu kamar mandi. Kami ternyata memilih jenis kamar yang salah dan terpaksa
tidur berduaan.
Keesokan harinya, kami terpaksa
mandi bersama agar tidak dikejar waktu. Setelah itu kami merapikan pakaian dan
langsung bergegas dari tempat itu menuju Spanyol. Ternyata saat sampai disana,
mendapatkan informasi tidak sesulit yang kubayangkan karena ia sudah terkenal
di seluruh Spanyol. Kebetulan kemarin ia bilang kalau ia akan pension di masa
mudanya karena sudah mendapatkan uang yang sangat banyak, jadi kita tidak
apa-apa kalau merampas kekuatan miliknya. Saat sampai di rumahnya, awalnya ia
sulit untuk diajak bicara namun akhirnya berhasil. Saat ingin memulai
pembicaraan aku langsung merasuki dirinya dan merampas kekuatannya. Ternyata
benar ia memiliki kemampuan mengendalikan waktu. Setelah itu aku dan Dokka
akhirnya kembali ke Jepang untuk beristirahat. Aku juga perlu istirahat yang
panjang karena dari kemarin aku selalu menggunakan kemampuan teleportasiku.
Sesampainya di Jepang Dokka langsung membuka internet dan membaca beberapa
berita. Berita yang i abaca adalah berita tentang hilangnya kemampuan yang
dimiliki beberapa orang yang aku rampas. Setelah membaca aku pun menggunakan
kemampuan teleportasiku yang terakhir kali untuk mengantar Dokka ke rumahnya
karena setelah itu aku tidak akan memakai kemampuanku itu sampai liburan musim
panas berakhir. Dan kami pun menjalani hari-hari yang normal sampai akhir
liburan, semoga.