Sunday 28 February 2016

The Super Power Eps 4

Tapi saat kami sedang asik bermain, tiba-tiba sekelompok manusia super muncul dan menyerang beberapa orang. Aku menarik tangan Dokka dan mengajaknya bersembunyi di tempat yang aman. Aku mengambil tas milikku dan tas milik Dokka dan menggunakan kemampuan teleprtasiku untuk pergi ke toilet di rumahku. Sesampainya disana aku berkata, “Dokka kau disini saja, biar aku sendiri saja yang menghadang mereka.” “Tapi jika kau terluka dan akhirnya tertangkap, bagaimana? Mereka akan memaksamu untuk membunuh para pengguna kekuatan super. Mereka tidak segan-segan untuk mencuci otak para pengguna yang tertangkap. Kalau hal itu sampai terjadi padamu bagaimana?” “Tenang saja, aku tidak akan tertangkap oleh mereka. Lagipula aku kan ada kekuatan telekinesis dan teleportasi. Dan juga ada kekuatan merampasku, jika kesulitan aku rampas saja kekuatan mereka, ya kan.” “Baiklah, hati-hati ya.” “Iya tentu saja.”, dan akupun langsung berteleportasi ke tempat yang tadi. Sesampainya disana ternyata mereka semua sudah siap untuk bertempur. Aku pun langsung memulainya dengan melempar beberapa potong besi karena kebetulan disana sedang ada renovasi bangunan. Ada beberapa yang tekena, tapi salah satu dari mereka menyerangku dari belakang dengan pisau. Untung saja gerak reflekku lumayan bagus, walaupun tetap saja kena gores sedikit. Setelah itu salah satu dari mereka menggunakan kemampuan untuk membuat senjata dari benda apapun dan membuatnya kembali lagi hanya dengan menatapnya saja. Aku pun berencana untuk mengambil kemampuan itu. Aku merasuki tubuhnya dan menyerang teman-temannya juga mengambil kemampuannya itu. Ternyata dia juga punya kemampuan yaitu kekuatan otot yang melebihi otot orang terbesar manapun walaupun tidak terlihat besar ototnya. Aku pun membuat sebuah rudal untuk menyerang mereka hanya dari sebuah daun dan membuat robot dari beberapa pohon disana. Mereka pun mengundurkan diri dan lari dariku. Sekarang aku sudah punya 7 kekuatan dan aku merasa aneh. Aku pun pulang untuk menemui Dokka dan berbicara padanya kekuatan apa yang sudah aku dapatkan.
Sesampainya di rumah aku langsung  menemui Dokka tentang kekuatan apa yang sudah aku rampas dan perasaan aneh apa yang rasakan tadi. Dokka langsung menyuruhku untuk pergi ke tempat persembunyian lama kita. Katanya disana ada seorang dokter yang mengerti tentang kemampuan kita ini. Setelah diperiksa, ternyata ada efek samping dari banyaknya kekuatan yang aku rampas yaitu beberapa ingatanku akan menghilang. Semakin banyak kemampuan yang ak rampas, semakin banyak pula ingatan yang hilang. Dokka lalu menyarankanku untuk merampas beberapa kekuatan saja. Kata dokter agar aku tidak amnesia, maksimal kekuatan yang bisa aku miliki ada sekitar 15 kekuatan jadi sisanya adalah 8 kekuatan saja karena aku sudah memiliki 7 kekuatan yaitu merampas (merampas kekuatan yang dimiliki lawan), merasuki (Merasuki tubuh lawan dan mengendalikannya), menghilangkan (menghilangkan kemampuan lawan), teleportasi (berpindah tempat dengan sangat cepat), telekinesis (menggerakkan benda menggunakan pikiran dan gerakan tangan), menciptakan barang dari barang, kekuatan otot yang besar. Kata dokter, “Saya sarankan kau lebih baik merampas kekuatan penyembuhan, mengendalikan waktu (bisa mempercepat dan memperlambat waktu tanpa mengubah ingatan), dan elemen saja.” “Jadi maksud dokter, aku harus merampas kekuatan milik Tomoya dan milik Wataru.” “Tenang saja, kau tidak harus merampas kekuatan mereka. Di dunia ini setiap kekuatan bisa dimiliki lebih dari satu orang. Buktinya kau memiliki kekuatan berteleportasi dan Muzuki pun juga memilki kekuatan tersebut tapi kau tidak merampasnyakan melainkan milik orang lain. Jadi kau rampas saja yang milik orang lain. Tapi walaupun kau dan Muzuki memiliki kemampuan yang sama tapi kemampuan yang kau rampas lebih sempurna karena tinggal langsung memikirkan tempatnya, sedangkan Muzuki harus memikirkannya dan membuat portal terlebih dahulu. Jadi mungkin, kekuatan yang akan kau rampas itu bisa jadi lebih sempurna ataupun sebaliknya. Jadi berhati-hatilah saat merampasnya.” “Baiklah dokter! Oiya Dokka ayo kita berkelana keliling dunia bersama.” “Ba-baiklah, tapi kita tidak memiliki uang yang cukup.” “Tenang saja, kalian berdua memiliki tabungan yang isinya banyak sekali uang. Ini bawa tabungan ini, ini adalah warisan dari orang tuamu Yota.” Sambil memberikan sebuah kartu beserta buku tabungan. “Warisan dari orang tuaku?” “Iya, sebelum meninggal, beliau memberikan barang ini padaku untuk diberikan kepadamu pada umur yang pas. Menurutku umurmu saat ini pas untuk menerima barang ini. Lebih baik kalian cepat menemukan mereka karena liburan kalian sebentar lagi habis dan kalian tidak punya cukup waktu untuk menemukan mereka saat sekolah nanti.” “Baiklah! Ayo Dokka, kita sementara cari pengguna kekuatan seperti milik temanmu dahulu agar bisa menemukannya lebih cepat.” “Aku rasa tidak perlu karena kemarin aku melihat berita di internet kalau ada seseorang yang menyerang penduduku menggunakan air, tanah, api, angin dan elemen lainnya di Inggris.” “Baiklah pertama kita kesana.” “Iya, Ayo!” “Ok” kataku semangat. Kami pun pergi ke rumahku dan Dokka untuk beres-beres dan langsung pergi ke Inggris dengan kemampuan teleportasiku.
Sesampainya di Inggris, kami pun pergi mencari informasi sebanyak mungkin dengan menggunakan bahasa Inggris. Beberapa saat kemudian Dokka menemukan tempat tinggal orang yang memiliki kemampuan itu. Kami berdua pun diantar kesana. Sesampainya disana, kami langsung disambut dengan berbagai serangan, mulai dari air, lalu api, angin, tanah, dan listrik. Aku dan Dokka berusaha menghidar. Lalu Dokka menggunakan kekuatannya untuk mendekatinya. Ia pun berhasil mencekik orang itu sampai pingsan. Aku pun langsung merasuki tubuh orang itu dan merampasnya. Setelah itu Dokka kembali mencari berita tentang pengguna kemampuan lain. Ia lalu menemukan berita seseorang yang bisa menyembunyikan berbagai penyakit di Brazil. Setelah itu, aku dan Dokka pun langsung menuju kesana. Sesampainya disana, aku merasa aneh sepertinya aku melupakan sesuatu. Mungkin akibat dari merampas kemampuan orang lain. Setelah itu, kami melakukan hal sama yang kami lakukan di Inggris yaitu mencari informasi sebanyak-banyaknya. Ternyata mendapatkan informasinya tidaklah sulit, karena memang ia sangat terkenal. Kami berdua pun langsung menuju kesana dan berpura-pura menjadi seorang pasien. Ternyata antriannya panjang sekali. Dokka pun melakukan cara curang dengan membuat dirinya dan aku menghilang lalu masuk ke dalam. Sesampainya di dalam, kami pun langsung menampakkan diri. Saat ia terkejut, aku langsung merasuki dirinya dan merampas kekuatannya. Setelah itu aku keluar dengan bicara, “Ibu-ibu dan bapak-bapak, mohon maaf karena kekuatannya itu hanya sebuah penyakit yang lama-lama menghilang dan sekarang sudah waktunya penyakit itu hilang. Sekarang lebih baik kalau kita tos.”, kataku. Aku langsung bertosan dengan seluruh pasien. Sebenarnya, selama bertosan aku menggunakan kemampuan penyembuhanku yang baru saja aku rampas. Setelah itu, kami berdua kembali melihat berita di internet tentang kemampuan terakhir yang harus kumiliki yaitu mengendalikan waktu. Dokka mendapatkan sebuah berita yang isinya yaitu seseorang yang bisa mengetahui segala sesuatu di masa depan seperti peramal dan semua ramalannya benar. Diberita dituliskan kalau peramalnya hanya melihat orangnya dan langsung bisa mengetahuinya. Dokka memiliki kecurigaan yang besar kalau dia menggunakan kemampuan mengendalikan waktu. Kami berdua pun langsung bergegas kesana, kira-kira tempatnya di Spanyol. Tapi sebelum itu karena langit sudah mulai gelap, kami memutuskan untuk beristirahat dulu. Kami pun mendapatkan sebuah hotel dengan harga khusus dan kamar khusus untuk sebuah pasangan. Karena itu kami berdua pun memesan jenis kamar ini. Saat dilihat ternyata ini adalah kamar untuk sepasang suami istri karena hanya ada satu tempat tidur yang luas dan satu kamar mandi. Kami ternyata memilih jenis kamar yang salah dan terpaksa tidur berduaan.

Keesokan harinya, kami terpaksa mandi bersama agar tidak dikejar waktu. Setelah itu kami merapikan pakaian dan langsung bergegas dari tempat itu menuju Spanyol. Ternyata saat sampai disana, mendapatkan informasi tidak sesulit yang kubayangkan karena ia sudah terkenal di seluruh Spanyol. Kebetulan kemarin ia bilang kalau ia akan pension di masa mudanya karena sudah mendapatkan uang yang sangat banyak, jadi kita tidak apa-apa kalau merampas kekuatan miliknya. Saat sampai di rumahnya, awalnya ia sulit untuk diajak bicara namun akhirnya berhasil. Saat ingin memulai pembicaraan aku langsung merasuki dirinya dan merampas kekuatannya. Ternyata benar ia memiliki kemampuan mengendalikan waktu. Setelah itu aku dan Dokka akhirnya kembali ke Jepang untuk beristirahat. Aku juga perlu istirahat yang panjang karena dari kemarin aku selalu menggunakan kemampuan teleportasiku. Sesampainya di Jepang Dokka langsung membuka internet dan membaca beberapa berita. Berita yang i abaca adalah berita tentang hilangnya kemampuan yang dimiliki beberapa orang yang aku rampas. Setelah membaca aku pun menggunakan kemampuan teleportasiku yang terakhir kali untuk mengantar Dokka ke rumahnya karena setelah itu aku tidak akan memakai kemampuanku itu sampai liburan musim panas berakhir. Dan kami pun menjalani hari-hari yang normal sampai akhir liburan, semoga.

Friday 26 February 2016

The Super Power Eps 3

“Orang yang sekarang menjadi pacarmu adalah calon istrimu di masa depan.” “Haaaaah, apa benar itu.” “Iya, kau yang mengajaknya menikah. Tapi aku disini bukan membicarakan tentang hal itu. Kau sudah dengar kan, aku datang dari masa depan mengguna kekuatanku yang bisa memundurkan ataupun memajukan waktu tanpa menghapus atau merubah ingatanku. Aku dating kesini untuk mengubah masa depanmu, sekarang lebih baik kau mengganti tempat persembunyianmu sekarang juga.” Katanya. “Ba-baiklah, aku akan membicarakannya dengan Dokka secepatnya.” Kataku. “Kalau begitu aku akan memberitahumu tempatyang bagus, oleh karena itu besok kau dan Dokka datanglah kesini.” Katanya sambil memberikan secarik kertas yang berisikan alamat tempatnya. “Baiklah.” “Oke kalau begitu sampai bertemu besok Yota.” “Iya”. Setelah itu akupun meninggalkannya. Sesampainya di rumah Dokka aku teringat kalau aku belum bertanya siapa namanya. “Permisi Dokka, apa kau masih bangun?”. “Yaa, tunggu sebentar.”, katanya dari kamarnya. “Ada apa?” “Besok kau bisa ikut denganku untuk mencari tempat persembunyian lain?” “Memangnya kenapa dengan tempat persembunyian kita saat ini?” “Tadi aku bertemu dengan seorang perempuan. Ia Mengatakan kalau ia datang dari masa depan untuk menyelamatkan kelompok kita, maka dari itu ia menyuruhku untuk pergi ke tempat persembunyian yang sudah ia tentukan.” “Lebih baik jangan say, siapa tahu itu hanya jebakan.” “Kau memanggilku apa tadi “Say”.” “I-iya, memangnya kenapa? Kan kita berpacaran, masa bermesraan sedikit aja tidak boleh.” “Okelah kalau begitu, tapi besok kita coba saja kesana. Siapa tahu benar, kalau sampai terjadi sesuatu aku akan menggunakan kemampuan teleportasiku jadi tenang saja, ok!” “Baiklah, aku tunggu kau disini jam 8.” “Ok!”. Setelah itu Dokka kembali ke kamarnya dan akupun pulang untuk istirahat.
Keesokan harinya sekitar jam 7:30 pagi akupun berangkat ke rumah Dokka. Sesampainya disana, Dokka ternyata belum siap. Maklum sajalah karena aku datangnya lebih awal. Aku mengirim email ke Dokka kalau aku sudah diluar sedang menunggunya. Setelah membaca emailku Dokka langsung bergegas merapikan diri dan keluar rumah untuk menemuiku. “Selamat pagi say!” kataku. “I-iya selamat pagi Yota, kamu datangnya awal sekali sih padahal kan kau janjinya jam 8 kesini.” “Yaa lebih baik dating lebih awal daripada terlambat, iya kan.” “Iya sih, yaudah yuk berangkat.” “Ok say!”. Akupun memakai kemampuan teleportasiku untuk menuju ke tempat yang sudah ditunjukan oleh gadis itu. Sesampainya disana, aku merasa seperti pernah dating kesini. Saat sedang melihat-lihat aku melihat seorang gadis yang semalam menemuiku, ternyata gadis tersebut telah menunggu kami dari tadi. “Hai.” Kataku untuk memulai percakapan. “Hai Yota dan kau pasti Dokka, iya kan?” “Iya memangnya kenapa?” “Waah, kau dari kecil ternyata sudah cantik ya.” “Ehem, jadi dimana tempat persembunyian yang kau maksud?” “Oiya, ayo ikut denganku.”, ia pun langsung menyuruh kami untuk mengikutinya. Ternyata, tempat yang dimaksud bukan di tempat tadi. Katanya sih, lebih baik kalau mendaratnya agak jauh dari tempat persembunyian. “Itu tempat persembunyiannya.” Katanya sambil mengarah ke sebuah rumah kecil. Bagaimana mungkin tempat sekecil itu jadi tempat persembunyian. Saat kami memasuki tempat, tempatnya sangat kotor dan berdebu. “Sudah kecil, kotor lagi. Bagaimana bisa tempat seperti ini dijadikan tempat persembunyian.” Pikirku. Lalu gadis itu tiba-tiba membuka sebuah buku yang dikunci. Isinya ternyata ada sebuah tombol. Gadis itu pun menekannya, dan setelah itu tiba-tiba sebuah portal terbuat. “Ayo masuk!” katanya. Kami pun masuk dan terkejut, karena tempat kami kali ini luas sekali dan juga bersih. Ternyata pintu untuk menuju ke ruangan ini adalah portal di rumah itu karena disini aku tidak melihat ada pintu keluar. “Oiya, ngomong-ngomong namamu siapa, sejak pertama kali bertemu sampai sekarang aku belum tahu namamu?” “Oiya, namaku adalah Tomoya, Tomoya Hatoko.” “Ooh Tomoya ya. Terima kasih sudah membantu kami sampai sejauh ini.” “Yaah, ini bukan apa-apa kok, lagi pula ini tanggung jawabku untuk melindungi kalian berdua. Oiya, Dokka bisa kemari sebentar. Yota kau sana dulu.” “Kenapa aku tidak boleh dengar, lagi pula apa yang ingin dia bicarakan ke Dokka. Jadi penasaran.” Pikirku. Saat aku melihat Dokka yang sedang dibisikkan oleh Tomoya mukanya langsung memerah. “Hei Tomoya, apa yang kau katakana ke Dokka?” “Bukan apa-apa kok, yak an Dokka.”. Dokka tidak menjawabnya iya hanya terdiam. “Okelah, hei Dokka. Ayo kita pulang, oiya Tomoya passwornya apa?” “Passwordnya “Dokka dan Yota berciuman”, itu passwornya.” “Yang benar, jangan bercanda.” “Iya ya, passwordnya “1602”, hari pernikahan kalian.” “Kenapa kau memberi password tentang kami berdua.” “Itu karena kau sendiri yang memintanya padaku.” “Kapan aku memintanya, aku saja baru tahu tempat ini.” “Dirimu di masa depan.” “Ya udalah kita pulang dulu ya Tomoya. Besok aku dan Dokka akan membawa seluruh anggota kami ke tempat ini.” “Ok! Daaah.” “Iya, dah!”. Setelah itu kami pun pergi menggunakan portal itu ke rumah kecil dan berteleportasi ke rumah Dokka. Sesampainya di rumah Dokka aku pun pamit dan pulang ke rumahku. Oiya aku dan Dokka selama ini belum sekolah lagi karena kami sedang liburan musim panas. Sebenarnya besok aku ingin mengajak Dokka ke kolam renang.

Keesokan harinya aku pun menelfon Dokka. “Dokka, kau hari ini ada kegiatan tidak?” “Tidak ada, memangnya kenapa?” “Mau berenang bersama tidak” “Hmmm, baiklah aku tunggu jam 10 nanti.” “Ok say!”. Jam Sepuluhnya kami pun pergi berduaan ke kolam renang. Aku segera ke ruang ganti untuk mengganti pakaianku menjadi pakaian renang dan Dokka pun juga sama. Aku duluan yang selesai menggati pakaian. Saat Dokka keluar dari toilet, ia cantik sekali mengenakan pakaian renang. “Hei Yota, bagaimana menurutmu pakaian renangku. Aku baru membelinya kemarin.” “Cantik sekali, kau cantik sekali menggunakan pakaian renang itu.” “Ya udah yuk kita berenang.” “Iya, ayuk!”. Kami pun bersenang-senang di kolam renang. Kami terlihat sekali seperti sepasang kekasih, padahal awalnya kami hanya ingin terlihat seperti dua sahabat saja. Tapi aku tetap senang bisa bersenang-senang berdua dengan Dokka. Kami bermain bersama. Saat lelah, kami naik dari kolam menuju tempat istirahat untuk mengambil sejumlah uang. Setelah itu kami pergi ke sebuah warung makan yang ada disana untuk memakan makanan yang mengenyangkan. Setelah itu, kami membeli es krim. Aku menjahili Dokka dengan menyentuhkan es krimku ke hidung Dokka sedikit. Dokka membalasnya, walaupun ia menyentuhkan es krimnya sampai seluruh hidungku tertutup es krim. Tapi…….

Thursday 25 February 2016

The Super Power Eps 2

            Tanpa aku sadari ternyata dibalik pintu sudah ada Dokka yang sedang menungguku. Ia mengajakku ke ruang pertemuan seluruh pengguna kekuatan super. Sambil berjalan menuju ruangan Dokka menjelaskanku sesuatu. “Sambil berjalan aku akan menjelaskan sesuatu padamu.” “Menjelaskan apa?” “Menjelaskan penyebab semua kemampan ini. 13 tahun yang lalu diberitakan bahwa bumi akan kejatuhan berjuta-juta komet, tapi anehnya tidak satupun komet yang jatuh. Tapi banyak orang yang melihatnya namun tidak ada yang percaya. Salah satunya adalah aku dan temanku. Lalu kami berdua mengumpulkan orang-orang yang percaya akan hal itu. Akan tetapi, saat perkumpulan ini sudah banyak, kami diserang oleh sekelompok orang pemakai gelang juga namun gelangnya berbeda. Oiya, krista dari komet yang jatuh dibagi menjadi tiga, ada yang berwarna ungu kebiruan seperti milikmu dan aku, ada yang berwarna hijau kekuningan seperti milik temanku nanti, ada juga yang berwarna merah kehitaman. Ungun kebiruan adalah kekuatan super, hijau kekuningan adalah pencari, sedangkan merah kehitaman adalah manusia super. Kelompok yang menyerang kami waktu itu adalah para manusia super. Sebagian dari kelompok kami ada melarikan diri, ada juga yang mati. Setelah kejadian itu aku dan temanku si pencari mencari tempat persembunyian yang lain dan tempat inilah yang kami pilih.”. “Lalu apa bedanya kekuatan super dengan manusia super?” kataku. “Pertanyaan yang bagus. Kekuatan super hanya memiliki sebuah kemampuan saja seperti aku dan teman-temanku. Sedangkan manusia adalah orang yang memiliki lebih dari satu kemampuan.” Katanya. “Oooh begitu rupanya.” “Tapi ada yang memiliki kemampuan yang bisa mengalahkan mereka semua. Orang itu bisa mempunyai banyak kekuatan karena satu kekuatan saja. Walaupun manusia super bisa mendapat lebih dari satu kekuatan tapi maksimalnya adalah lima kekuatan, jika lebih mereka akan mati. Sedangkan orang ini bisa berjuta-juta kekuatan, namun mungkin ada efek sampingnya juga.” Katanya. “Ooh, kira-kira siapa orang itu?” kataku. “Kau orangnya Yota.” “Haah aku!” “Iya. Kau ingat aku memberitahukanmu bahwa kau memiliki kemampuan untuk merampas kemampuan orang lain juga dapat menghilangkannya. Lihat saja kristalmu, walaupun warna kristalmu tidak ada yang berubah namun jika dilihat lebih telitih ada sedikit warna emas.” Katanya. Aku terkejut, bagaimana mungkin aku memiliki kemampuan seperti itu.
            Sesampainya di ruangan pertemuan aku disambut oleh banyak orang. Aku diperkenalkan oleh masing-masing anggota dan diberitahukan kekuatan mereka masing-masing. Ada yang melayang ternyata kakakku namanya Kak Yuumi, ada yang menciptakan benda melalui imajinasinya namanya Ichijou adiknya Dokka, ada yang memiliki kecerdasan diatas kecerdasan manusia pintar manapun namanya Waruka, ada yang teleportasi namanya Mizuki, ada yang menghentikan waktu namanya Haruna, ada juga yang memiliki kemampuan lima elemen Hurika Wataru, dan pencari pengguna kekuatan super namanya Yamoto. Sebenarnya masih ada beberapa orang lagi, namun mereka lagi ada tugas di luar.

            Setelah selesai perkenalannya, kami langsung diberitahu oleh Yamoto bahwa ada seorang The Power (Nama lain dari pengguna kekuatan super) yang sedang dikejar oleh Super Human (Nama lain dari manusia super) di sekitar kawasan Tokyo, Jepang. Aku tidak menyangka, kemampuan Yamoto bisa sampai sejauh itu. Mungkin ini saatnya aku mencoba kekuatanku karena kebetulan sekali, aku dan Dokka yang ditugaskan kesana. Kami berdua pun segera berangkat menuju kesana. Kami berdua hanya dibekali sejumlah uang dan passport saja. Sesampainya kami di bandara, kami pun duduk di ruang tunggu sambil menunggu pesawatnya datang. Baru menunggu selama 5 menit tiba-tiba saat aku melihat ke Dokka wajahnya sudah sangat dekat dengan wajahku. Aku tidak tahu ini mimpi atau tidak tapi tanpa aku sadari Dokka telah menciumku. Aku terbangun, ternyata itu semua cuma mimpi. Tak lama kemudian pesawat kami pun tiba. Kami berkemas dan langsung menuju ke pesawat. Kami duduk bersebelahan. Selama penerbangan aku dan Dokka tidak bicara apapun. Tapi beberapa menit kemudian, Dokka mulai bicara “Yota, apa menurutmu tentang aku?” “A-apa maksud mu?” “Yaa hanya bertanya saja,”. Setelah itu kami terdiam sesaat lalu. “Do-Dokka!” “I-iya” “Mau kah. Ma-maukah Kau Jadi Pacarku” Kataku gugup. Dokka terkejut dengan ucapanku. Iya merasa antara malu dan senang ataupun sedih. “Mungkin aku jawab nanti di Jepang.” ,katanya. Saat itu dadaku langsung berdebar kencang seperti mau meledak. Kemudian kami berbincang tentang awal mula kekuatan kami ada dan bermacam hal. Saat sudah malam, kami sampai dan langsung mencari tempat penginapan yang murah. Kami menemukan satu tapi tempat itu hanya punya satu kamar. Terpaksa kami berdua menginap disana dan tidur bersama. Saat sudah sampai di kamar, kami pun tidur. Selang beberapa menit kami pun tidur, tapi tiba-tiba Dokka membangunkanku dan berkata “Yota, jawaban dari pertanyaanmu adalah….. Aku mau.”, aku terkejut dan Dokka pun langsung menciumku. Setelah itu Dokka pun langsung tertidur.
            Keesokan harinya kami pun mulai mencari si pengguna untuk menyelamatkannya. Kami mencarinya dengan cara berpencar. Aku pun mencari pengguna kekuatan pencari untuk merebutnya dan ternyata memang benar ada. Setelah aku merebutnya aku pun menelfon Dokka, tapi saat aku menelfonnya aku mendengar suara orang lain, katanya “Hei kau, jika kau ingin dia kembali padamu datanglah ketempat yang sudah aku kirim lewat email. Jika kau tidak dating dalam tiga hari, nyawa gadis ini akan mati. Dengar itu!”. Setelah berbicara hpnya langsung dimatikan. Aku bimbang, aku ingin mecari si pengguna kekuatan yang sedang dalam bahaya, tapi aku juga tidak mau orang yang aku cintai walaupun belum lama bertemu mati di tangan orang asing. Sebaiknya aku harus dengan cepat mencari si pengguna itu. Menurutku ini mungkin tidak terlalu lama karena aku sudah kekuatan pencari. Namun, saat aku mencobanya ternyata membutuhkan waktu lama karena kekuatan ini tidak terlalu sempurna. Akhirnya hari pertama pun berakhir. Aku masih punya satu hari lagi untuk mencari si pengguna. Aneh atau gimana sepertinya pengguna kali ini memiliki kekuatan yang sama dengan Mizuki atau Haruna. Akhirnya aku menemukannya tapi hari sudah ingin berakhir. Aku pun memberitahukan kepadanya untuk ikut bersamaku tapi dia tidak mau dengar. Akhirnya aku menggunakan kemampuanku untuk merampas kekuatannya. Karena hanya ini satu-satunya jalan untuk bisa menggunakan kekuatannya. Setelah itu ia pun langsung lari dan merasa aneh karena tidak bisa lagi berteleportasi. Aku pun langsung bergegas ke tempat Dokka tapi aku merasa ada seseorang pengguna kemampuan telekinesis. Aku dengan kekuatan teleportasiku pergi kesana dan merampasnya walaupun sedikit sulit merampasnya karena ia selalu mendorongku ke dinding dan menimpaku dengan barang-barang yang untungnya tidak terlalu berbahaya. Tapi walaupun tidak terlalu berbahaya, tetap saja meninggalkan bekas luka yang banyak. Tapi pada akhirnya pun aku berhasil merebutnya.
            Setelah aku mendapatkan kekuatan itu aku langsung bergegas ke tempat Dokka. Aku tidak bisa menggunakan kemampuan teleportasiku karena tempatnya tidak terlalu jelas. Akhirnya aku menggunakan taksi kesana. Sesampainya disana aku terkejut karena melihat Dokka yang sedang digantung tangannya dengan hanya memakai pakaian dalamnya saja dan juga penuh dengan luka-luka. Saat aku mendekati Dokka, aku dihajar dari belakang oleh seseorang. Seseorang itu adalah salah-satu manusia super. Aku langsung menghajar mereka dengan kemampuan telekinesisku dan juga kebetulan aku juga mahir dalam bela diri. Saat hamper membunuhnya aku di panah di bagian lengan kananku dari belakang. Ternyata ia kesini tidak sendiri namun bersama dengan kelompoknya. Aku pun langsung berteleportasi ke dekat Dokka melepas tali ikatan dengan cepat dan langsung berteleportasi ke tempat yang aman. Sesampainya kami di sebuah tempat yang ternyata sekolah SMA kami berdua, Dokka pun terbangun dan langsung menutupi tubuhnya. Maklum saja karena dia hanya memakai pakaian dalam saja. Aku langsung pergi ke sebuah toko baju untuk membeli sebuah baju penyamaran. “Dokka, kau tunggu saja ya disini. Aku hanya sebentar ke sana.” “Tapi mereka nanti…” “Tenang saja kana da aku disini. Semuanya pasti baik-baik saja.” “Baiklah kalau begitu, jangan terlalu lama ya.” “Ya aku janji.”. Akupun langsung pergi kesana menggunakan kemampuan teleportasiku dan kembali kesini hanya dalam hitungan menit dan tidak sampai 5 menit. Setelah itu aku pun mengantar Dokka ke rumahnya untuk istirahat. Sesampainya disana aku terkejut karena kami disambut oleh kakakku dan adiknya Dokka serta kawan-kawan penggunaku. Kami pun mengadakan pesta.

            Saat aku pulang dari rumah Dokka aku bertemu seorang gadis misterius. “Hei Yota, lama tidak berjumpa.” Katanya. Ada kata yang tidak aku mengerti “Lama Tidak Berjumpa” maksudnya apa, aku saja baru bertemu dengannya hari ini. Bagaimana mungkin aku bertemu dengan seorang yang baru saja bertemu tapi dia sudah mengatakan “Lama Tidak Berjumpa” kepadaku. “Ngomong-ngomong kau ini siapa ya? Jujur saja sepertinya aku tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya.” “Oiya aku lupa kalau ini 7 tahun yang lalu.” “Ini 7 tahun yang lalu, apa maksudnya?” kataku bingung. “Ya, aku adalah orang yang datang dari masa depan. Aku dating kesini untuk mengubah masa depanmu. Oiye hanya memberitahukan saja, orang yang sekarang menjadi pacarmu adalah calon istrimu di masa depan nanti.” Katanya.

Wednesday 24 February 2016

The Super Power Eps 1

            Pada suatu hari di SMA Norazaki terdapat seorang siswa yang memiliki kemampuan spesial bernama Utakata Yato dari kelas 10-B. Ia mendapat kekuatan tersebut sejak berumur 13 tahun karena sebuah insiden yaitu sebuah komet kecil yg tidak habis terbakar walaupun memasuki atmosfer bumi. Komet tersebut tidak terbuat dari bahan batuan seperti komet biasanya, melainkan terbuat dari sebuah Kristal kecil yang berukuran seperti bola golf namun lebih ringan daripada bola golf. Yato hanya tinggal berdua bersama kakaknya di sebuah apartemen sederhana.
            Pada suatu malam, Yato disuuruh oleh kakaknya untuk membeli persedian makan bulan ini. Saat sedang berjalan menuju supermarket ia melihat sebuah benda berkilau yang jatuh dari langit. Benda tersebut jatuh tidak jauh dari supermarket. Ia lalu menuju kesana untuk melihatnya. Yato merasa aneh karena tidak ada orang yang datang kesini, padahal suara jatuhnya cukup keras. Ia lalu mengintip sedikit di balik sebuah semak-semak. Ia terkejut karena itu adalah sebuah kristal. Saat ia menyentuhnya tiba-tiba kristal itu bercahaya dan membuat Yato pingsan.
Keesokan harinya, saat sudah sadar ia sudah berada di tempat tidur. Ia merasa sepertinya semua kejadian itu cuma mimpi. Iya bangun dan melihat jam. Jam masih menunjukan pukul 5:00. Ia ingat kalau hari ini adalah hari penerimaan murid baru di SMA Norazaki. Ia langsung bergegas dari tempat tidur lalu mandi, memakai baju, membersihkan kamar dan langsung berangkat. SMA masuk pada pukul 6:30 dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 6:05. Ia hanya punya 25 menit untuk sampai ke sekolah. Yato berangkat menuju sekolah menggunakan kereta. Sesampainya di stasiun ia melihat seorang gadis cantik. Gadis itu adalah gadis yang berada 1 apartemen diatasnya yang bernama Haramitsu Dokka. Walaupun ia cantik, ia memiliki sifat yang aneh. Ia hanya berteman pada beberapa orang saja. Hal itu menyebabkan ia hanya memiliki sedikit teman.
Sesampainya di sekolah, Yota langsung menuju ke kelasnya yaitu kelas 10-B. Saat masuk ke kelasnya ia terkejut, karena Dokka ternyata sekelas dan duduknya berebelahan dengannya. Yota ingin memulai percakapan tapi ternyata Dokka yang memulai percakapan. “Hai, namaku Dokka. Aku tahu kau pasti sudah mengenalku ya kan?” katanya. Yota terkejut karena Dokka tidak pernah seperti ini kepada orang di sekitarnya. Ia lalu melihat sesuatu di lenganku dan berkata “Gelangnya bagus.” “Gelang yang mana?” , aku terkejut setelah melihat tangan kananku terdapat sebuah gelang berwarna biru dengan kristal seperti yang waktu itu dilihatnya. Dalam hatinya ia berkata “Jangan-jangan kejadian itu nyata dan bukan mimpi. Tapi bagaimana mungkin, jika benar seharusnya aku sadar di tempat itu bukan di rumah. Kira-kira bagaimana aku bisa sampai di rumah sedangkan aku sedang pingsan di tempat itu.”.
Sepulang sekolah Yota menemui Dokka dan bertanya “Kenapa kau mau berteman denganku?” “Karena kita sama.” “Sama?” “Iya karena kau juga memiliki sebuah kekuatan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa.”. Dalam hati Yota berkata “Mungkin maksud dia kalung ini. Sebaiknya kulepaskan saja kalung ini.” , Yota lalu ingin melepaskan kalung tersebut, namun anehnya kalung itu tidak dapat dibuka. Lalu tiba-tiba saat ia melihat Dokka lagi ia menghilang. Tiba-tiba  ia merasa seperti di tepuk dari belakang. Saat Yota melihat ke belakang ia melihat dan ternyata itu adalah Dokka. “Inilah kekuatanku.” Katanya. Ternyata kempuan Yota adalah menghilang atau tidak terlihat oleh siapa pun. “Kekuatanmu adalah merasuki tubuh seseorang, merampas dan menghilangkan kekuatan lawan tapi sepertinya ada satu kekuatan lagi namun kami tidak tahu apa itu.” Katanya. “Kami ?” “Iya. Kau tahu kenapa aku berteman hanya dengan orang tertentu. Sebenarnya orang yang aku ajak berteman adalah orang yang memilki kekuatan super juga. Aku dengan temanku yang memiliki kekuatan mendeteksi pengguna kekuatan mengumpulkan orang-orang yang memiliki kekuatan dan membuat sebuah kelompok untuk menyelamatkan para pengguna kekuatan super dari para manusia super.” “Jadi, kau ingin menyelamatkanku dari para manusia super?” “Bukan. Melainkan aku ingin memintamu untuk membantuku mengumpulkan para pengguna kekuatan super. Jadi maukah kau membantuku?”. Aku bimbang, aku ingin hidup normal bersama kakakku, tapi aku juga tidak mau keluargaku diburu oleh para manusia super. “Baiklah aku ikut.”. Percakapanku dengan Dokka selesai sampai disitu. Lalu kami pulang ke rumah masing-masing.
Sesampai di rumah, aku bertanya kepada kakakku, “Kak, semalam kau menyuruhku membeli persediaan makan untuk bulan ini tidak?”. Kata kakakku, “Iya, memangnya kenapa? Lagi pula kau membelinya pun tidak, jadi kakak yang membelinya.” “Oh begitu ya, maaf ya kak. Oh iya kak, saat pulang aku bicara sesuatu tidak?” “Kau yang bicara kenapa tanya kakak?” “Soalnya semalam itu aku tidak ingat apa-apa. Maka dari itu aku tanya kakak.” “Oh. Semalam saat kau pulang kau tidak bicara apapun, sikapmu jadi aneh dan setiap kakak panggil, kamu tidak mau jawab.” “Oh begitu ya. Yaudah deh kalau begitu aku pergi dulu ya kak.” “Kemana?” “Ke depan saja sebentar.” “Ya udah, jangan lama-lama. Nanti sore pulang.” “Kak inget aku sudah bukan anak kecil lagi.” “Ya ya. Ya sudah sana.” “Ok sampai nanti kak.”. Lalu aku keluar, sebenarnya bukan ke depan tapi ke tempat pertemuan kelompok yang dibuat Dokka dan kawannya. Kata Dokka letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya, jadi bagiku juga tidak terlalu jauh.

Sesampainya disana, aku hanya melihat sebuah pohon besar saja dan tidak apa-apa, tapi tiba-tiba dalam hitungan detik aku sudah berada di depan sebuah pintu. Aku bingung, bagaimana bisa aku tiba-tiba sampai disini. Mungkin, ada orang yang memiliki kemampuan teleportasi atau menghentikan waktu lawannya. Saat aku buka pintunya, ternyata Dokka sudah menunggu dari tadi dibalik pintu tersebut. Ia lalu mengantarku ke ruangan pertemuannya. Jika aku lihat-lihat tempat ini seperti sebuah laboratorium yang ditinggalkan. Saat inilah petualanganku untuk menyelamatkan para pengguna kekuatan super dimulai.